Pendidikan kini menjadi sebuah
kebutuhan primer bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Tidak sedikit dari
masyarakat Indonesia yang beranggapan bahwa wajib belajar sembilan tahun tidaklah
cukup untuk menjadi modal dalam bersaing di dunia kerja. Menempuh pendidikan di
universitas sudah menjadi hal yang cukup wajar bagi setiap pelajar yang ada di
bumi pertiwi ini. Seorang mahasiswa tentunya memiliki peran dan fungsi yang
berbeda dari siswa sekolah dasar maupun menengah. Bagaimana cerminan ideal dari
seorang mahasiswa? Lalu apa saja yang dibutuhkan oleh mahasiswa masa kini?
Pertanyaan-pertanyaan tersebut seharusnya menjadi pertanyaan mendasar bagi
seluruh pemuda pilihan yang akan melanjutkan perjalanannya ke jenjang lebih
lanjut yaitu dunia mahasiswa.
Idealnya mahasiswa harus mampu menjadi
agen perubahan, iron stock atau yang
meluruskan sesuatu yang sudah melenceng dari tujuannya, dan sebagai jembatan
bagi masyarakat kepada pemerintah. Lalu bagaimana kita mampu untuk menjadi
mahasiswa yang ideal? Menjadi pemuda harapan bangsa? Menjadi penerus dari
estafet kepemimpian negeri ini? Menjadi mahasiswa yang berprestasi dalam hal
akademis tentunya sudah menjadi kewajiban, karena sejatinya dalam menuntut ilmu
haruslah bersungguh-sungguh. Namun, untuk menjadi mahasiswa ideal yang nantinya
akan menjadi pemimpin negeri ini tidaklah cukup jika hanya cakap dalam bidang
akademis saja, tetapi harus memiliki soft
skill yang baik. Pelajaran mengenai soft
skill tersebut yang tidak akan didapatkan di dalam bangku kuliah.
Kemampuan dalam memimpin,
berkomunikasi, berpendapat, atau hal lain yang sering disebut dengan soft skill hanya didapatkan dalam
kehidupan organisasi. Secara umum organisasi mahasiswa terbagi menjadi dua
yaitu organisasi intra dan ekstra kampus. Kedua jenis organisasi tersebut sama
baiknya, namun ada kelebihan dari organisasi ekstra kampus yang tidak akan
didapatkan didalam organisasi intra. Himpunan Mahasiswa Islam menjadi salah
satu alternatif organisasi ekstra kampus yang memiliki pengalaman lebih dari 60
tahun berdinamika di Indonesia. Didirikan pada tahun 1947 oleh Lafran Pane yang
merupakan mahasiswa dari Sekolah Tinggi Islam yang sekarang bernama Universitas
Islam Indonesia. Kini HMI telah memiliki lebih dari 200 cabang yang tersebar di
seluruh Indonesia. Bisa dibayangkan begitu besarnya mobilitas yang dimiliki
oleh kader HMI. Dengan jaringan yang sangat luas tentunya akan meningkatkan
kemampuan para kadernya untuk menjadi mahasiswa seutuhnya dan bersaing dalam
dunia kerja kelak. Budaya membaca, menulis, dan berdiskusi menjadi keseharian
dari kader HMI. Atmosfir tersebut akan menjadikan kemampuan berpikir dan
menentukan keputusan para kader HMI terus terasah.
“Terbinanya Mahasiswa Islam menjadi Insan Ulil Albab yang
Bertanggungjawab Atas Terbentuknya Tatanan Masyarakat yang Diridhoi Allah SWT”
Berikut adalah sepenggal kalimat yang
menjadi cita-cita dari HMI. HMI menginginkan setiap kadernya menjadi insan yang
tidak hanya cerdas dan bermoral melainkan tanggap terhadap kondisi masyarakat
di sekitarnya. Tidak menjadi sebuah hal mengherankan jika banyak kader HMI yang
aktif dalam berbagai sendi kehidupan masyarakat di Indonesia. HMI bukan hanya
sekumpulan mahasiswa islam yang gemar menggelar aksi di tengah jalan, melainkan
sekumpulan mahasiswa yang menginginkan perubahan menuju kebaikan. Tidak sedikit
dari alumni HMI yang menjadi orang sukses dalam setiap bidang yang digelutinya.
Oleh karena itu, jangan ragu untuk bergabung bersama kami di Keluarga Besar HMI
Komisariat Fakultas Kehutanan!
YAKIN USAHA SAMPAI!!! [Adam Adha Mutaqin]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar