Dimanakah Kupu-Kupu Sekarang?

Dimana kupu-kupu sekarang

Kupu-kupu adalah salah satu hewan yang berasal dari Ordo Lepidoptera (serangga). Berwarna warni. Ada merah, kuning, hitam, bintik-bintik, loreng dan banyak lagi. Itulah si kupu-kupu. Ia hinggap di bunga, menghisap nektar dengan belalai yang mungil, kakinya menempel di pucuk-pucuk bunga membawa tepung sari, berlalu lalang terbang kesana kemari.  Namun saat ini, apakah Anda merasakan ada yang berubah dari masa kecil Anda yang berhubungan dengan kupu-kupu? Apakah sekarang ini Anda dapat melihat kupu-kupu berlalu-lalang di sekitar anda? Kapan terakhir Anda melihat kupu-kupu?

Kupu-kupu, bagi sebagian orang mungkin tidak terlalu diperhitungkan, terlebih di tengah kemajuan teknologi yang pesat seperti saat ini. Padahal kupu-kupu memiliki peran yang sangat penting dalam ekosistem yaitu sebagai pollinator atau penyerbuk sehingga alam ini lebih seimbang. Namun saat ini, keberadaan serangga terbang terutama kupu-kupu semakin menurun keberadaannya di bumi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan selama lebih dari dua dekade oleh tim ilmuwan dari Jerman menyimpulkan bahwa populasi serangga terbang saat ini bermasalah. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, populasi serangga terbang mengalami penurunan yang sangat dramatis. Serangga terbang yang tertulis dalam penelitian ini adalah kupu-kupu, lebah, dan ngengat semakin jarang ditemukan. Peneliti menuliskan bahwa penyebab terjadinya penurunan jumlah serangga terbang (kupu-kupu, lebah, dan ngengat) terjadi karena hilangnya habitat serangga terbang, adanya perubahan iklim, dan praktik pertanian yang menggunakan pesitisida. Bahkan di Inggris, saat ini terjadi fenomena silent spring ketika musim semi. Silent spring adalah suasana musim semi yang sepi dari kehadiran serangga terbang seperti kupu-kupu, kumbang, dan lebah. Serangga terbang seperti kupu-kupu, kumbang, dan lebah yang ada di Inggris telah mengalami penurunan populasi sebesar 30% hingga 60% yang disebabkan karena climate change. Bahkan kini ilmuwan memprediksi akan segera terjadi fenomena yang disebut dengan empty forest. Empty forest diperkirakan terjadi saat hutan hijau khas daerah khatulistiwa di dalamnya tidak terdapat kehidupan hewan invertebrata, khususnya serangga. Hal ini secara tidak langsung bisa sangat berbahaya bagi kelangsungan hidup manusia. Sebab, hampir 75 persen proses penyerbukan tumbuhan untuk bahan pangan dunia dibantu oleh serangga dan hewan invertebrata lain.


Menurunnya populasi serangga terbang seperti kupu-kupu, kumbang, dan lebah merupakan hal yang tidak dapat dianggap remeh. Beberapa penyebab terjadinya penurunan jumlah populasi hewan tersebut dikarenakan adanya climate change (perubahan iklim). Climate change (perubahan iklim) terjadinya karena suhu bumi menghangat yang disebabkan karena adanya aktivitas manusia yang memasuk karbon monoksida ke atmosfer terlalu banyak dan tanpa henti. Karbon-karbon tadi berasal dari aktivitas pabrik, kendaraan bermotor, penggunaan pestisida berlebihan, dan semua jenis proses pembakaran energi fosil seperti bahan bakar minyak. Ketika suhu bumi menghangat, disinilah terjadinya perubahan cuaca yang tidak menentu seperti halnya di negara kita Indonesia. Perubahan cuaca tidak dapat diprediksi seperti zaman dahulu. Berkurangnya jumlah kupu-kupu (serangga terbang) merupakan peristiwa serius. Apa bila tidak ditangani maka akan membahayakan keberlangsungan populasi kupu-kupu (serangga terbang) sebagai agen penyerbukan untuk keberlangsungan regenerasi tanaman. Untuk itu upaya yang bisa dilakukan antara lain dengan cara menggunakan energi terbarukan seperti pengguanan listrik dari energi surya; angin; hingga geothermal, meminimalisir penggunaan pestisida, pembangunan taman & hutan kota untuk penyerapan karbon monoksida, dan memperluas daerah dilindungi dan menurunkan perbandingan daerah dilindungi berbatasan dengan lahan pertanian. [Rizki Hasna Puri Mutia]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pendidikan Karakter Melalui “Prinsip Good Governance” demi Mencapai “Sila dan Tri Hita Karana”

Negara Indonesia , negeri Pancasila ini telah lama berdiri. Semenjak dibacakannya teks Proklamasi pada 17 Agustus 1945, bangsa ini t...

Pages